BRIGHTBURN (2019)

Download BRIGHTBURN (2019) Now!

Diproduseri James Gunn (Super, Guardians of the Galaxy) serta ditulis naskahnya oleh sang adik, Brian Gunn dan sepupunya, Mark Gunn (Journey 2: The Mysterious Island), Brightburn merupakan percobaan menerapkan konsep komik What If (Marvel) dan Elseworlds (DC) terhadap premis Superman. Bukan hal baru skena buku komik, namun di dunia perfilman, kontribusi unik sanggup diberikan, khususnya dalam genre horor + fiksi ilmiah.

Brightburn adalah nama kota kecil yang tak ubahnya cerminan Smallville, sedangkan Tori Breyer (Elizabeth Banks) dan Kyle Breyer (David Denman) jelas dibuat berdasarkan pasangan suami-istri Kent. Kedua pasangan sama-sama tinggal di farmhouse, sembari mengharapkan dikaruniai momongan yang tak kunjung ada, sampai suatu malam pesawat luar angkasa mendarat dengan bayi laki-laki di dalamnya. Diberi nama Brandon (Jackson A. Dunn), ia tumbuh menjadi bocah pendiam, manis, sekaligus cerdas. Hingga masa pubertas datang.

Serupa anak-anak kebanyakan, mencapai pubertas, Brandon mulai tertarik pada lawan jenis, berulah di sekolah, dan melawan orang tua. Tapi ketika anak-anak normal “menguntit”si gadis idaman via media sosial, Brandon menguntit secara literal dengan tiba-tiba muncul di kamarnya. Ketika anak lain berkelahi, Brandon meremukkan pergelangan tangan, menusuk bola mata, atau menghacurkan rahang orang lain sambil mengenakan jubah merah dan topeng mengerikan.

Aspek paling pintar dari naskahnya bukan pada modifikasi kisah super(villain)hero, melainkan penerapannya pada kehidupan keluarga. Tori sadar betul putera angkatnya berlaku mencurigakan, tapi seperti mayoritas ibu, ia kukuh membela Brandon, menyangkal segala fakta pahit yang terpapar di depan mata.....sampai semuanya terlambat.

Memerakan Tori, Elizabeth Banks menghembuskan emosi ke dalam elemen keluarga Brightburn sebagai sesosok ibu yang menolak menyalahkan puteranya. Sikap itu bisa dipahami mengingat Brandon adalah jawaban atas doanya setelah sekian lama. Sementara Jackson A. Dunn, bersenjatakan tatapan yang seiring waktu semakin kosong dan tutur kata yang perlahan bertambah dingin, mampu menghidupkan figur “bocah iblis” yang berbeda. Alih-alih berkemampuan supernatural, bocah iblis satu ini dapat menembakkan laser dari matanya.

Unsur cerita pahlawan supernya membawa kesegaran bagi genre horor saat sutradara David Yarovesky (The Hive) mengganti imageries berupa makhluk halus mengintip dari balik kegelapan dengan pembunuh super yang melayang sambil mengintai mangsanya. Pun berkat kemampuan Brandon terbang secepat pesawat jet, Yarovesky berkesempatan merangkai beberapa jump scares unik tanpa kehilangan efektivitas. Kekuatan Brandon juga berjasa mempersembahkan deretan metode membunuh sarat kreativitas, sembari tak lupa memuaskan dahaga para penonton pencari sadisme lewat kekerasan eksplisit.

Barisan gore-nya adalah penebusan setimpal pasca paparan drama ala coming-of-age yang bergulir cukup lambat. Walau lambat, tidak ada filler hampa maupun waktu yang terbuang, sebab tiap momen senantiasa menampilkan hal baru perihal pengembangan karakter. Pelan tapi pasti, Brandon bertumbuh, alhasil sewaktu Brightburn mulai membuka “gerbang nerakanya”, kita telah mengamati proses transformasi karakter secara lengkap. Ditambah konklusi yang membuka kemungkinan lahirnya franchise menarik soal sekumpulan supervillain, Brightburn berpotensi memberi kita sesuatu yang gagal diberikan M. Night Shyamalan melalui Glass di awal tahun.


Download BRIGHTBURN (2019)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel